Sabtu, 29 Desember 2012

Terimakasih


Aku bertermakasih sama Tuhan yang udah ngizinin aku menapaki satu umur lagi di hari ini.

Aku mau belajar bersyukur untuk semua yang udah terjadi di hidupku, baik atau buruk, menyenangkan atau tidak, memuaskan ataupun mengecewakan.

 Terima kasih uda ngajarin aku hari ini untuk tetep inget untuk merespon secara benar, se-menyakitkan apapun perlakuan yang diberikan padaku.

Terima kasih udah mengajarkan aku bagaimana caranya menjadi kuat, walaupun sampai sekarang aku pun masih belajar bagaimana caranya menjadi kuat.

Terima kasih sudah mengajariku untuk memperhatikan kata-kata yang akan keluar dari mulutku, baik itu secara lisan maupun lewat tulisan, baik itu melalui dunia nyata ataupun dunia maya. Juga untuk belajar menghargai perasaan orang lain, sebagaimana aku pun ingin dihargai.

Terima kasih sudah mengingatkanku, bahkan menghajarku supaya aku ingat untuk tetap belajar untuk rendah hati, bahkan ketika orang merendahkanku.

Terima kasih sudah mengajarkanku untuk menjadi lemah lembut dan penuh kasih, walaupun sekarang aku masih belum mengerti benar bagaimana caranya mengasihi. Juga untuk mengingatkanku kembali, bahwa kasih itu adalah yang terpenting dari semuanya.

Terima kasih.

Rabu, 03 Oktober 2012

August Rush!

I remembered what I did after I watched this movie for the first time.. Suddenly I was so excited to practice piano again. Yes, it's August Rush!


photo: taken from google

This film tells about a gifted-young boy named Evan (Freddie Highmore) who was born by accident. He was separated to his parents, his mother, Lyla (Keri Russell) is a cellist and his father, Louis (Jonathan Rhys-Meyers) is a band vocalist who were forced apart by fate. When Evan was born, his mother misinformed by his grandfather that the infant has died.

11 years later Evan decided to find his parents. He believed that music will reunite him and his parents. With his ability to listen to the sounds of the outside world, he started the journey. In the journey of finding his parents, he met an orphaned musical prodigy named Wizard (Robin Williams) who helped him to find his parents by using his amazing talent in music. Then Wizard renamed him "August Rush".  Together they discovered the world and Wizard realized that Evan had a great musical talent growing up. He smelled an opportunity to take advantage of Evan, using his gift.
Fortunately, this film ended happily, with Evan reunited with his family.

What I like the most from this film is Evan's talent and passion in music. Everytime and everywhere, he always listen to the sounds of the world. That's one of his abilities, to listen to the sound of the outside worlds. I really admire his ability to learn many kinds of music instruments quickly, by his feelings.
This film is really recommended for you who likes music, or you who needs to regain your passion in practicing your music skills haha..

Selasa, 18 September 2012

Allah Pembelaku..

"Blessed are you when people insult you, persecute you and falsely say all kinds of evil against you because of Me. Rejoice and be glad, because great is your reward in heaven, for in the same way they persecuted the prophets who were before you."
 Matthew 5:11-12 :')

Kamis, 02 Agustus 2012

When Everything Seems So Wrong


Saat itu 6 Juli, hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap peserta SNMPTN. Hari dimana para pengadu nasib menuai apa yang telah mereka tabur. 

Yes, I’m one of them. Sama seperti mereka yang lainnya, gue juga menunggu-nunggu hasilnya. Dimanakah gue akan berkuliah nanti. Tapi entah kenapa gue gak gugup waktu mau buka website pengumuman itu. Perasaan gue lebih ke.. Berserah, atau pasrah, atau apalah itu, yang pasti gue gak mau expect too much dengan hasilnya, takut entar sakit ati kalo ternyata gak lulus.

Dann, gue dinyatakan lulus di pilihan ketiga gue. UPI. Akuntansi.

Seharusnya gue seneng. Tapi gue malah bingung saat itu. Karena passing grade gue harusnya ga nyampe buat lolos disitu, passing grade gue justru nyampe-nya di pilihan kedua (pilihan kedua gue passing gradenya lebih rendah daripada yang ketiga, beda jurusan) walaupun pas-pasan (gue ambil IPC).

Sementara semua orang sibuk kasih selametan ke gue, gue iya-iya aja, tapi masih dengan perasaan bingung-setengah linglung. Kok lulusnya yang ini sih, God? Kata gue dalam hati, harusnya bukan ini.. Bukan ini yang gue mau. Gue gak mau di Bandung. Gue maunya Jakarta.

Yes it was my plan, tapi kemudian gue berpikir kalo bukan disitu tempat yang tepat bagi gue untuk ngejar mimpi gue. Musik. Dan gue ga lolos SIMAK UI. Habislah harapan gue. Gaada lagi jalan lain buat ngegapai cita-cita gue jadi pemusik. Dan UI.. was one of my dreams.

Tetapi kemudian gue diingatkan kembali.


Bahkan di postingan gue yang lalu gue pernah bilang,
 “Sekeras apapun usaha kamu buat ngewujudin keinginan kamu, kalo itu gak sesuai dengan kehendak Tuhan, itu bakalan sia-sia. Kamu PASTI gagal.”

Dan, apakah rencana-rencana yang gue susun untuk kuliah di Jakarta itu bakal mendatangkan kemuliaan bagi Sang Pencipta gue, atau bagi diri gue sendiri?


Gue juga lupa untuk bersyukur.. Gue tersentak.
Ya, ini ternyata emang salah di gue. Lagian kan ga mesti di Jakarta gue bisa ngewujudin mimpi gue. Di Bandung juga bisa. Walaupun banyak temen-temen gue dan lain-lain yang bahkan gaktau universitas tempat gue kuliah, it’s okay. Mungkin, kalo kemarin gue lulus di UI, gue bakalan jadi sombong, main musik buat keren-kerenan gue doang. Disini Sang Pencipta gue mengajari gue untuk (kembali) belajar menjadi rendah hati. Gue yakin bahwa Dia bakal mengangkat orang yang mau rendah hati dan berserah  pada-Nya. Dan bahwa kalo emang musik itu panggilan hidup gue, lewat jalan apapun Dia bakal buka jalan. Gue cuma perlu menikmati prosesnya.

Selama gue menyerahkan rencana gue pada-Nya.

Selama gue hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

It might be hard, but just remember, He's still with you. Always.

Put God in charge of your work, then what you've planned will take place.

Proverbs 16:3 – The Message Bible

Selasa, 26 Juni 2012

Passion

It’s all about passion, dan apa yang menjadi tujuan hidup kita. Kamu nggak hidup untuk nyenengin hati orang lain. You live to fulfill your life’s calling.

Emang kenyataannya nggak semudah yang dibayangkan. Kadangkala kita diperhadapkan dengan situasi dimana ngga semua orang bisa nerima panggilan hidup kita, cuma karna panggilan kita ‘berbeda’ dengan orang kebanyakan.

Passion itu apa sih emangnya? Intinya, menurut seminarnya Pak Paulus Winarto yang gue ikutin beberapa waktu lalu, passion itu sesuatu yang bener-bener kita sukai/kita cintai. Kalo itu berupa pekerjaan, kita bisa ampe lupa waktu kalo ngerjain hal itu dan kita rela dan senang hati ngerjain pekerjaan itu, walaupun ga dibayar.

Contohnya, ya, gue. Gue seneng musik, bermain musik, dan gue pengen menjadi pemusik karena it’s my passion. But not everyone accept it. Gue heran dengan banyak orang yang nganggep musik itu ngga cocok dijadiin pekerjaan. Musik itu ga menjanjikan. Pemusik itu hidupnya ngga jelas. Musik itu cocoknya dijadiin sampingan aja. Heeeeyy, kita hidup ngga cuma buat makan aja lho. Kesuksesan, kebahagiaan ngga diukur dari seberapa banyak gaji kita, seberapa keren posisi kita dalam pekerjaan. Buat apa kerja dengan gaji besar tapi ngga bahagia, punya pekerjaan bagus  tapiii kita gak bisa ngelakuin yang maksimal, memberikan hasil yang terbaik dari apa yang kita kerjain? Percuma. It’s worthless.

Panggilan hidup itu sangat berhubungan dengan passion. Pak Paulus Winarto, dalam salah satu seminarnya (yang sangat membuat gue diberkati) pernah bilang, do what you love and the money will follow. Kalo kita ngelakuin apa yang kita suka dan apa yang menjadi passion kita, kita pasti bakal melakukannya dengan segenap hati, jadi bakal ngehasilin yang maksimal juga.

Jadi gimana siiiih cara nemuin passion kitaa? Coba renungkan, hal apa sih yang lo suka lakuin, yang kalo kamu kerjain itu bisa bikin lo lupa waktu karna lo keasyikan melakukannya (ini ngga berlaku buat online seharian yaaa -___-). Misalnya lo suka ngegambar atau desain sampe-sampe lo kalo udah ngegambar bisa sampe lupa makan, dan banyak contoh lainnya yang bisa diambil.
Passion tersebut harus mempunyai konfirmasinya juga, misalnya dari orang-orang terdekat elo. Kita ambil contoh tadi, hobi lo ngegambar itu sering dipuji sama temen-temen elo, banyak yang bilang gambar kamu bagus, berarti kemungkinan besar lo emang punya bakat di bidang itu.

Ngomong-ngomong, kembali lagi ke cerita gue. Gue saat ini lagi berjuang buat masuk kuliah. Rencana gue mau ngambil jurusan psikologi atau arsitektur interior atau akuntansi. Kalo mau dibilang yaah sebenernya gue maunya kuliah musik, tapi ortu engga ngizinin, karena itu tadi, ngga menjanjikan dsb. Ditambah lagi dengan penyakit alergi gue yang suka menjadi-jadi kalo kecapekan. Tapi gue engga kecewa kok. Akhirnya gue mikir jurusan-jurusan kuliah yang ga terlalu berat, yang ga bakal ngeganggu kehidupan permusikan gue. Dan gue milih universitas di kota-kota yang dimana kira-kira kalo gue main musik bakalan berkembang (hehe ribet yaa). Gue pernah baca tweetnya Barry Likumahuwa yang bilang "Jadi pemusik ga mesti sekolah musik." Ini yang membakar semangat gue. Selama ini gue belajar lagu-lagu baru cuma lewat telinga terus nyoba-nyoba sendiri, eh akhirnya dapet. Dulu pernah sih les piano, tapi udah berhenti. Lagian waktu itu gue engga terlalu suka baca partitur.

Sampaai akhirnya kemarin, tanggal 22-23 Juni, gue nonton Asean Jazz. gue ngeliat musisi-musisinya keren-keren banget mainnya. Dan yang baru gue tau, banyak dari mereka yang engga latian sebelum nampil, cuma berbekalkan baca partitur doang. Ini yang membuat gue terhenyak.. Gue nyesel selama ini males latihan baca partitur.. Terlalu ngebanggain diri gue yang bisa belajar sendiri dari apa yang gue denger. Then I realized that I was nothing.

Daan sekarang gue memutuskan buat berubah. Gue pengen les musik lagi, buat ngelancarin pembacaan partitur gue. Setelah gue cari-cari, ada lembaga kursus musik yang terkenal di Jakarta, dan rata-rata lulusannya oke-oke. Sekarang tinggal ngusahain supaya gue bisa keterima kuliah di Jakarta, dan minta izin buat les sama ortu gue haha.
Tapi satu hal yang ga boleh dilupain. Serahin semua rencana sama Tuhan, may His favor comes upon me. Amen. Karena manusia boleh berencana, tapi Tuhan-lah yang menentukan, rite?

Love,
ellagracia


Btw, gue mau share ah foto-foto bareng gue dengan para musisi di Asean Jazz kemaren. Ka Siska numpang share yaa :D

With Demas Narawangsa, drummer (cute, huh?)


With Rieke, pianist


With Shadu Rasjidi, bassist

With Sri Hanuraga, pianist (kalo yang ini favorit gue, mainnya kereen banget!)



Kamis, 09 Februari 2012

Believe

Baru aja tadi diumumin sisa-siswa yang boleh daftar di SNMPTN undangan.. dan gue gak termasuk salah satunya.


My parent's were really dissapointed at me. 
Yeah, I know, but it's not only hard for you, mom, dad, it hurts me too..
Terpukul? Iya. Banget. But regreting won't change anything. Gue sadar gue masih belum belajar. Dan Tuhan pasti masih punya rencana yang lebih indah buat gue. Masih ada jalan lain buat masuk PTN kok. I know, He wants me to struggle more, push my self through the limits, and bayar harga buat ngedapetin itu semua.




It may be hard, but I'll try to do my best. I believe there's a bright future for me. For He's the planner. And He is my God.


For I know that the best is yet to come!


Sebab masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang..

Jumat, 03 Februari 2012

Our Plan, or His Plan..

Beberapa hari yang lalu kakak-kakak alumni sekolah gue dateng ke sekolah untuk sosialisasi univ tempat mereka kuliah. Mulai dari Unpad, UI, ITS, dan lain-lain. Tapi gue paling semangat waktu denger kakak-kakak dari UI sosialisasi. It feels like.. Excited till dead (haha lebay) tapi emang iya, rasanya keren banget ngeliat mereka waktu nge-jelasin universitas tempat mereka kuliah sekarang. And I wonder if I could go to the same university as them. Gue. Pengen. Banget. Masuk. UI.


Oke, kembali lagi ke topik yang sedang kita bicarakan di judul yang gue cantumkan. 

Our plan, or HIS plan? 

Bisa aja kita ngerasa udah nyiapin segala sesuatunya dengan baik.
Bisa aja kita ngerasa apa yang kita inginin itu yang terbaik buat kita.
Bisa aja kita ngerasa paling bagus kuliah di sini. Paling enak kalo bisa jadi bussinesman (for example).
Mungkin kita ngerasa udah ngeluarin semua usaha maksimal kita untuk ngedapetin apa yang kita pengen, tapi tetap ga tercapai.
Kenapa bisa gitu? Ini karena..
1. Tuhan sedang memproses kita untuk ngegapai tujuan kita. Well, emang gak gampang ngejalanin proses itu, tapi harus ada harga yang dibayar untuk hal-hal yang besar. Gimana  bisa jadi dokter kalo belajar aja males? Gimana bisa jadi penyanyi hebat kalo ga pernah latihan? Gimana mau sehat kalo males olahraga? I'm not being a hypocrite. Ini juga berlaku buat gue. Udah dua tahun rhinitis (alergi dingin dan debu) gue ini ga sembuh-sembuh. Dokternya selalu nyuruh buat olahraga, tapi ga gue jalanin. Gue ngerasa males, capek, karena kayanya ga ada hasil. Seems like it's worthless. Tapi satu hal yang gue (baru) inget: Ini semua bagian dari proses.


2. Apa yang kita ingini beda dengan apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita. Guys, jangan lupa, kita hidup aja udah karena kehendak Tuhan. (teserah lo mau bilang gue lebay hehe) Apa yang kita pengen belum tentu baik buat kita. Percaya deh, Tuhan udah ngerencanain semuaaa yaaang teeeeerbaiiiiik buat kita, apalagi anak-anakNya yang selalu membangun hubungan intim denganNya. Semakin kita dekat sama Tuhan, semakin kita tau apa yang Dia pengenin dalam hidup kita. Karena kita semakim mengenal-Nya.


Jadiiii, apapun yang udah lo rencanain, jangan lupa bawa dalam doa, serahin semuanya sama Tuhan, biar rencana-Nya yang superrr indah itu yang terjadi atas hidup kita :)


Cewe yang sedang belajar mengerti kehendak Tuhan,
Manuella Gracia Panjaitan




Kamis, 26 Januari 2012

Collection

Ini gue tunjukkin beberapa foto band gue: Side project. Fyi, kami terdiri dari 7 orang : Amirul dan Rainer (vocalist), Aku,ella (keyboardist), Hasanul (bassist), Andika a.k.a Tompel (guitarist), Timothy (saxophonist and backing vocal), dan Joshua (drummer). Ini dia foto-fotonya:



Amirul (kanan) dan Rainer, the vocalists

Ella (me) on the keyboard


Hasanul a.k.a cunul on the bass

Andika a.k.a Tompel on the guitar

Timothy on the saxophone and backing vocal

Joshua on the drum




Side Project :)

Selasa, 24 Januari 2012

God's Favor..

Gatau mau mulai dari mana. Ini cerita tentang festival band yg gue ikutin minggu lalu.

 Yang gue inget.. Tadinya ragu banget mau ikutan lomba itu atau engga. Sempet mau mundur, tapi akhirnya ikut juga. Waktu lagi doa tiba-tiba ke-flashback festival-festival band yang gue ikutin sebelumnya dan gue teringat satu hal: gue lupa ngelibatin Tuhan. Dan gue bilang ama Dad: Tuhan, semoga Engkau berkenan sama band ini, kalo ngga juga gapapa, apapun yang terjadi rencana-Mu tetep yang terbaik buat aku.Gue berserah dan ngga mau terlalu pengen menang.

Ternyata band kami masuk final. Kami pun ngebawain lagu yang sama yang kami bawain waktu penyisihan. Tapi ada yang aneh. Sound systemnya tiba-tiba pecah, apalagi keyboardnya yang membuat gue sangaat ga nyaman main keyboard. Rasanya pengen nangis, tapi gue tetep berusaha senyum. Bahkan waktu turun panggung pun gue masih sempet bersungut-sungut karena sound system itu. Gue udah ngga yakin bakalan masuk tiga besar, walaupun sebenernya dalam hati masih berharap.

Akhirnya tibalah malam puncak Planet Smansa 6, acara yang ngadain festival band yang kami ikutin (oh iya, nama band kami Side Project). Waktu itu acaranya belum mulai, gue sama anak-anak padus lagi sibuk dandan di toilet buat nampil. Tiba tiba temen gue, namanya Sara, bilang, "Cie ella juara 3 nihyeeee".


Gue kaget. Dan seneng. Tapi sebel dikit juga sebenarnya karena udah keburu tau sebelum pengumuman hehe.  Bersyukur banget sama Tuhan lah pokoknyaaaa, bersyukur karena perkenanan-Nya buat kami.

Sampe rumah, waktu itu lagi browsing, kebuka video akustik True Worshippers dengan lagunya yang baru: Anugrah Terbesar. ( ini linknya: http://www.youtube.com/watch?v=LYAIemNs5Pk )Ada satu baris liriknya yang ngebuat gue terkesiap dan keinget ama doa gue sebelumnya:
Perkenanan-Mu ya Tuhan.. Nyata di dalam hidupku..
Kalo Tuhan bersama kita, siapa yang bisa ngelawan kita? ;) God bless you all :)